PengertianLeasing Adalah. Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan yang berbentuk penyediaan barang atau modal yang bisa dilakukan oleh siapapun yang membutuhkannya. Baik itu perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang tersebut. Kegiatan leasing umumnya mempunyai kurun waktu tertentu dan cara pembayarannya juga dicicil atau diangsur.
Kreditproduktif, yaitu kredit yang akan digunakan untuk usaha produksi atau kredit yang digunakan untuk memperoleh tambahan penghasilan. Kredit produktif ini dibedakan menjadi kredit : 1) Kredit modal kerja, yaitu kredit yang akan digunakan untuk menjalankan usaha sehari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah pegawai dan sebagainya.
KreditModal Kerja. Adalah kredit yang digunakan sebagai modal kerja atau kegiatan usaha, baik untuk memulai usaha maupun memperluas usaha. Kredit Investasi. Merupakan jenis kredit yang digunakan untuk kegiatan berinvestasi. Jenis kredit ini sifatnya produktif, yaitu memberikan keuntungan dari kegiatan berinvestasi. Kredit Konsumtif.
Materi: Sumber - sumber Dana Bank. Dana untuk membiayai operasinya dapat dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan atau
Denganpeningkatan kualitas dalam pendistribusian aset produktif merupakan upaya untuk meningkatkan profitabilitas. Pendistribusian aset produktif yang dilakukan oleh perbankan syariah yaitu pembiayaan yang ditawarkan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, diantaranya pembiayaan berdasarkan prinsip akad bagi hasil serta jual beli.
KreditAktif adalah dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif. Jenis kredit aktif adalah: Kredit Rekening Koran (R/K) Kredit Reimburs (Letter of Credit) Kredit Aksep. Kredit Dokumenter. Kredit Dengan Jaminan Surat Berharga. Kredit rekening koran apakah termasuk kredit pasif?
. A. Abdurrohman26 Januari 2022 0217Jawaban terverifikasiHai Jennie! aku bantu jawab ya Jawabannya adalah kredit produktif, ya. Pembahasan; Kredit produktif merupakan jenis pinjaman di mana debitur pihak yang meminjam bertujuan menggunakan dana pinajaman tersebut untuk dikelola sehingga dapat meningkatkan pendapatannya. Dengan demikian, jawabannya adalah kredit produktif. Semoga membantu, ya!
Apakah JULOvers pernah mendengar istilah kredit produktif? Kredit produktif adalah salah satu pinjaman yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan suatu karya agar mendapatkan pengembalian. Kredit produktif secara umum dilakukan oleh masyarakat yang sudah memiliki rencana ke depan. Mereka meminjam karena sudah memiliki perencanaan untuk menghasilkan keuntungan. Kemungkinan besar JULOvers akan bertanya “Lalu apa bedanya dengan kredit biasanya?”. Rasa penasaran JULOvers dapat terjawab seiring membaca informasi di artikel ini dari awal hingga akhir. Kalau begitu langsung saja baca informasi selengkapnya di bawah ini, ya! Apa Itu Kredit Produktif? Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang kredit produktif, mari mengenal definisi dari masing-masing kata. Kredit mengacu kepada pinjaman yang diberikan kepada peminjam atas dasar kesepakatan kedua belah pihak. Nantinya pinjaman tersebut wajib dibayarkan oleh peminjam beserta bunganya dalam waktu yang sudah ditentukan. Di sisi lain, produktif berarti suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang memiliki tujuan untuk menghasilkan sesuatu. Jadi kalau kedua kata tersebut digabungkan maka kredit produktif adalah pinjaman yang diberikan kepada individu atau kelompok untuk menghasilkan sesuatu. Sederhananya kredit produktif dilakukan untuk menghasilkan keuntungan sebagai timbal balik dari usaha yang telah dikeluarkan. Sebagai contoh, Andaikan bahwa kamu sudah membuat rencana untuk membangun usaha bakery. Tetapi kendala paling besar saat ini yang kamu hadapi ialah keterbatasan modal. Jika kamu mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal usaha maka tindakan ini termasuk ke dalam kredit produktif. Apa Saja Jenis Kredit Produktif Berdasarkan Fungsinya? Kredit produktif dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Kamu yang ingin mengambil kredit produktif perlu tahu perbedaan keduanya supaya dapat memilih kredit terbaik sesuai dengan kebutuhan. Kalau begitu simak penjelasannya masing-masing berikut ini. 1. Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja atau KMK seharusnya sudah tidak asing di telinga kamu. Kredit modal kerja umumnya dapat diajukan ke bank dengan menyediakan berbagai dokumen serta persyaratan lain yang dibutuhkan. Pinjaman modal kerja ini disediakan secara khusus untuk membantu masyarakat dalam membangun bisnis mereka. 2. Kredit Investasi Kredit investasi mengacu kepada pinjaman yang sifatnya jangka panjang. Maksudnya pemberian pinjaman tidak serta-merta hanya satu sampai tiga bulan saja tetapi bisa dalam waktu bertahun-tahun yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Baca Juga Apa Itu Tenor Pinjaman? Simak Pengertiannya di Sini! Contoh pengajuan kredit investasi seperti pembangunan pabrik atau bangunan untuk keperluan usaha. Pinjaman yang diberikan dalam jangka waktu lama sudah pasti membutuhkan jaminan dan persyaratan yang lebih ketat. Apa Saja Jenis Kredit Produktif Berdasarkan Jangka Waktu? Seperti yang sudah kamu ketahui bahwa pemberian kredit bisa dipilih berdasarkan waktu atau tenornya. Jadi kredit produktif juga dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Berikut masing-masing penjelasannya. 1. Jangka Pendek Kredit produktif jangka pendek mengacu kepada pinjaman yang waktu peminjamannya tidak lama. Biasanya waktu yang diberikan oleh bank berkisar dari 3 sampai 12 bulan. Nominal yang dipinjamkan tentu lebih terbatas jika dibandingkan dengan kredit jangka panjang. Pengajuan kredit jangka pendek tetap membutuhkan jaminan seperti jenis kredit lainnya yang diberikan oleh bank. Meskipun begitu prosesnya jauh lebih mudah daripada kredit jangka panjang. 2. Jangka Panjang Kredit produktif jangka panjang memiliki waktu pinjaman atau tenor yang lebih lama. Hal ini dapat terjadi karena jumlah uang yang dipinjam jauh lebih besar. Jadi bank memberikan keringanan dengan waktu pengembalian kredit yang lebih panjang. Namun pihak bank juga akan meminta jaminan yang memiliki nilai lebih besar seperti halnya sertifikat rumah. Besarnya nilai jaminan yang kamu berikan kepada bank dapat memengaruhi apakah kredit yang diajukan akan disetujui atau tidak. Apa Saja Contoh Kredit Produktif? Kini kamu lebih memahami jenis-jenis dari kredit produktif. Tetapi sangat mungkin kamu tetap kebingungan mengenai contoh dari kredit produktif itu sendiri. Berikut beberapa contoh contohnya. 1. Kredit Usaha Kredit usaha merupakan pinjaman yang diberikan untuk menghasilkan pengembalian berupa keuntungan. Jadi pinjaman yang didapat akan digunakan untuk kepentingan usaha, entah itu mengembangkannya dalam aspek produksi seperti pembelian mesin-mesin atau melebarkan sayap dengan membuka cabang baru. Intinya hasil dari pinjaman harus memberikan hasil yang dapat membuat bisnis menjadi lebih untung dari sebelumnya. Tenor yang diberikan untuk kredit usaha dapat berupa jangka pendek dan jangka panjang, tergantung kebutuhan masing-masing individu atau kelompok. 2. Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR Seperti namanya, kredit kepemilikan rumah atau KPR adalah pinjaman yang diberikan oleh bank untuk membeli rumah. Kredit ini hadir karena kebutuhan masyarakat yang ingin membeli rumah mereka sendiri. Baca Juga Ragam Jenis Pinjaman Online yang Dapat Dicoba Pasalnya harga rumah terbilang cukup mahal jika dibandingkan pembelian barang atau kendaraan. Itu sebabnya masyarakat yang ingin membeli rumah akan mengajukan KPR kepada pihak bank untuk pinjaman dalam jangka waktu yang panjang. KPR termasuk ke dalam kredit produktif karena nilainya yang terus bertambah seiring berjalannya waktu. Meskipun sudah lunas dan menjadi milik pribadi, orang yang memiliki rumah tersebut dapat menjualnya kembali sewaktu-waktu atau dapat dijadikan sebagai jaminan kredit. Bagaimana Cara Mengambil Kredit Produktif dengan Tepat? Mengambil kredit produktif tidak cukup saat kamu hanya memahami definisi dan jenis-jenisnya. Kamu perlu mengetahui cara memilihnya supaya kredit produktif yang diambil benar-benar tepat sasaran sesuai kebutuhan. Berikut beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan. 1. Lakukan Perhitungan Penting untuk membuat perhitungan terlebih dahulu sebelum akhirnya mengajukan pinjaman sejumlah nominal dalam waktu tertentu. Coba lihat keadaan kamu sekarang. Berapa aset yang kamu punya? Berapa uang yang bisa kamu hasilkan per bulan? Baca Juga Bagaimana Cara Mencari Modal Awal? Kemudian coba lihat produk-produk kredit yang tersedia. Cari tahu informasi mengenai jenis serta jumlah bunga yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Kemudian bandingkan uang yang kamu punya dengan jumlah biaya pinjaman yang harus dikembalikan. Pastikan biaya yang harus kamu bayarkan tidak lebih besar dari aset. Kondisi keuangan yang sehat hanya memiliki 35% utang dari pendapatan sehingga sisanya masih bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 2. Pilih Kredit yang Tepat Langkah selanjutnya ialah memilih produk kredit yang sesuai dengan kebutuhan. Pilih kredit yang tenor dan bunganya sesuai dengan kemampuanmu. Tentukan juga jumlah pinjaman yang akan diajukan. Pastikan nominalnya tidak terlampau besar dari aset yang ada di tanganmu. 3. Pilih Penyalur Kredit Tepercaya Berhati-hatilah dengan penyalur kredit bodong alias penipu. Saat ini banyak orang tidak bertanggung jawab yang berusaha menipu masyarakat dengan iming-iming beban pengembalian yang sangat kecil. Supaya tidak tertipu, kamu bisa melakukan pengecekan institusi terkait ke website OJK. Jika benar bahwa legalitasnya dapat dipertanggung jawabkan maka kamu bisa mengambil kredit produktif tersebut. Baca Juga Kenali Ciri-ciri Pinjaman Online Ilegal Agar Tidak Terjebak Nah itu dia informasi penting seputar kredit produktif yang perlu JULOvers pahami. Memang benar bahwa kredit produktif adalah pinjaman pada umumnya yang sudah kamu pahami. Tetapi ada satu hal yang perlu dihighlight yaitu tujuan kamu saat mengajukan pinjaman. Apabila pinjaman dilakukan untuk menghasilkan keuntungan maka benar bahwa tindakan tersebut termasuk ke dalam kredit produktif. Jika JULOvers sedang mencari penyalur kredit tepercaya selain bank maka JULO dapat menjadi tempat yang tepat. JULO Kredit Digital memberikan kamu layanan pinjaman berkualitas dengan proses yang mudah dan cepat. JULOvers bisa langsung mengirim uang ke rekening pribadi untuk keperluan modal usaha. Selain itu produk pinjaman JULO lainnya juga bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti membayar tagihan rumah tangga atau berbelanja di e-commerce kesayangan JULOvers. Bagaimana? Sangat praktis, bukan? Yuk kembangkan usaha JULOvers dan SiapMelesat bersama JULO. Manfaatkan semua promo siap melesat dari JULO sekarang juga!
terjawab • terverifikasi oleh ahli JawabannyaKredit Aktif Maaf Kalo Salah BismillahirohmanirohimJawabannya dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif disebut kredit aktifSemoga Membantu
Kredit berdasarkan penggunaannya terbagi menjadi dua yakni, kredit konsumtif dan kredit produktif. Kredit konsumtif yaitu kredit yang dapat digunakan sebagai kredit keperluan konsumsi. Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk kegiatan produksi atau memperluas usaha. Sehingga masyarakat mampu mengembangkan usahanya dan pendapatannya akan meningkat. Contohnya mengambil KPR untuk membeli apartemen, yang kemudian akan disewakan dengan biaya sewa lebih tinggi dari cicilan KPRnya. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah B.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bank Sentral adalah badan keuangan yang berfungsi untuk mengatur perekonomian melalui kebijakan moneter. Bank Sentral memiliki peran yang krusial dalam menstabilkan perekonomian dengan menyinergikan beberapa institusi keuangan sehingga menghasilkan suatu kebijakan. Bank Sentral dalam menjalankan tugasnya fokus terhadap tiga tugas yaitu menjaga sistem pembayaran, mengatur, dan menetapkan kebijakan moneter serta bertugas mengawasi bank. Namun semenjak tanggal 31 Desember 2013 terjadi pengalihan fungsi pengaturan dan pengawasan bank dari Bank Sentral Bank Indonesia kepada Otoritas Jasa Keuangan. Melalui pengalihan fungsi ini maka kedepannya fungsi pengawasan terhadap lembaga keuangan dapat dilakukan secara lebih terintegrasi guna mendukung terciptanya sistem keuangan yang makin Beli Masyarakat adalah kemampuan masyarakat dalam membeli barang dan jasa serta kebutuhan hidup lainnya. Daya beli masyarakat harus tetap dijaga agar tidak terjadi resesi ekonomi. Penurunan daya beli masyarakat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu 1 Harga barang dan jasa yang tinggi namun tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan2 Kesenjangan antara angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang menyebabkan pengangguran3 Kenaikan tingkat suku bunga yang menyebabkan dana pinjaman dari bank menjadi lebih mahal4 Ketidakstabilan politik yang menyebabkan masyarakat kurang tertarik dalam membelanjakan uangnya5 Selanjutnya krisis ekonomi dapat menyebabkan masyarakat kehilangan pekerjaan dan penghasilan mereka menjadi turun6 Ketidakpercayaan konsumen terhadap produk yang ingin dibeli membuat masyarakat menjadi tidak tertarik membeli barang dan jasa tersebut7 Perubahan gaya hidup dan selera membuat masyarakat mengalihkan prioritas kebutuhannya sehingga konsumsi atas barang tertentu menjadi menurun8 Kenaikan pajak, kenaikan pajak menyebabkan pendapatan masyarakat menurun karena sebagian pendapatannya digunakan untuk membayar pajak. Oleh sebab itu daya beli masyarakat menurun karena uang yang dapat dibelanjakan berkurang9 Perubahan teknologi, perubahan teknologi dapat menyebabkan hilangnya suatu produk, sehingga daya beli masyarakat untuk produk tertentu mengalami beli masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga roda perekonomian negara. Daya beli masyarakat sering tidak diperhatikan padahal daya beli masyarakat adalah salah satu faktor penting dalam keberlangsungan perekonomian. Daya beli masyarakat yang rendah dapat menyebablkan kelesuan ekonomi yang berakibat fatal terhadap resesi perekonomian. Maka dari itu peran Bank Sentral sangat penting dalam meningkatkan daya beli masyarakat melalui beberapa kebijakan moneter, diantaranya 1 Bank Sentral dapat menurunkan tingkat suku bunga, dengan menurunkan tingkat suku bunga bank sentral dapat mendorong konsumsi dan investasi yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, sehingga masyarakat dapat meminjam uang dengan bunga yang lebih Selain itu Bank Sentral juga dapat mengendalikan inflasi, karena ketika suku bunga rendah pinjaman menjadi lebih murah dan uang lebih mudah tersedia, sehingga meningkatkan permintaan dan harga-harga barang dan jasa tidak terlalu tinggi sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga. 3 Melalui kebijakan pasar terbuka, dengan cara menjaga inflasi tetap rendah. Bank Sentral dapat menjual Surat Berharga Indonesia SBI kepada masyarakat sehingga uang yang beredar di masyarakat tidak terlalu banyak, maka dari itu inflasi akan tetap terjaga dan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya tidak mendapatkan harga barang-barang yang Melalui kebijakan Cadangan Kas, Bank Sentral dapat menaikkan cadangan kas kas rasio setiap bank sehingga bank dapat menyalurkan dana kepada masyarakat lebih banyak daripada kapasitas sebelumnya, selanjutnya masyarakat dapat meminjam uang kepada bank dengan kapasitas yang lebih besar, baik digunakan untuk kegiatan ekonomi seperti investasi dan konsumsi maupun kegiatan non ekonomi misalnya digunakan untuk kegiatan Kebijakan kredit longgar. Melalui kebijakan ini Bank Sentral selaku bank pusat dapat memberikan himbauan moral kepada bank-bank umum lainnya untuk memberikan kebijakan longgar pada masyarakat, misalnya dengan memberikan syarat pinjaman yang mudah. Dengan cara ini masyarakat akan lebih memilih meminjam dana di bank dan daya beli masyarakat pun meningkat. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa daya beli masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan roda perekonomian. Maka dari itu pemerintah selaku pemegang kekuasaan harus dapat menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui Bank Sentral dengan berbagai kebijakan moneter yang dapat menstabikan nilai mata rupiah yang secara tidak langsung meningkatkan daya beli masyarakat. Lihat Kebijakan Selengkapnya
no healthy upstream
dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif disebut kredit